Wakil kapten Liverpool Andrew Robertson mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa ia dan rekan-rekan setimnya mungkin tidak akan pernah bisa melupakan duka mendalam atas kematian Diogo Jota.

Pada bulan Juli tahun ini, Jota, yang baru berusia 28 tahun, dan saudaranya meninggal dalam kecelakaan mobil. Tragedi ini mengguncang seluruh tim Liverpool dan membuat mereka memikirkan kembali makna hidup dan sepak bola.

Menyinggung kematian Jota dalam wawancara tersebut, Robertson berkata dengan nada emosional: "Ketika hal seperti ini terjadi, saya rasa tidak ada yang peduli lagi dengan sepak bola. Ini benar-benar kejutan besar."

Pertama-tama, ini sangat menghancurkan bagi keluarga Jota, tetapi juga bagi kami sebagai sekelompok pemuda. Ini menyadarkan kita akan apa yang benar-benar penting dalam hidup, bersama keluarga, bersama anak-anak, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari.

Robertson mengungkapkan bahwa sebelum kematian Jota, ia telah memutuskan untuk tetap di Anfield, meskipun posisi utamanya tidak lagi aman. Ia menekankan bahwa sebagai pemain senior di tim, ia memiliki tanggung jawab untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab di masa-masa sulit.

Ia menambahkan: "Kehilangan salah satu sahabat karib saya sungguh berat bagi saya, dan mungkin itu sesuatu yang takkan pernah bisa kami lupakan. Namun, kami harus terus mengenangnya, dan selama itu masih ada, ia akan selalu bersama kami dan di hati kami."

Beberapa bulan terakhir ini sangat sulit bagi tim, termasuk saat-saat seperti bermain di depan penggemar untuk pertama kalinya dan menghadiri pemakaman rekan satu tim. Sulit diungkapkan dengan kata-kata, tetapi kami harus bertanggung jawab untuk membantu klub dan keluarga Jota.

Rasa sakitnya tidak akan hilang dengan mudah, tetapi seiring berjalannya waktu, mungkin akan sedikit berkurang. Sebagai pemimpin, kita harus membimbing semua orang melalui ini dan membiarkan kenangan serta semangat Jota terus bersama kita.